Mengenal Apa Itu Tradisi Cap Go Meh
Menurut data dari berbagai sumber tepercaya, perayaan Cap Go Meh awalnya digelar sebagai hari penghormatan kepada Dewa Thai Yi, yang dianggap sebagai Dewa tertinggi di langit oleh Dinasti Han (206 SM - 221 M).
Perayaan itu pun dulunya hanya dilakukan untuk kalangan istana dan belum dikenal secara umum oleh masyarakat China. Setelah pemerintahan Dinasti Han berakhir perayaan ini pun akhirnya menjadi lebih terbuka untuk umum, Sob.
Secara harafiah kata Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang bila diartikan secara harafiah bermakna 15 hari atau malam setelah Imlek. Cap memiliki arti sepuluh, Go adalah lima, dan Meh berarti malam
Cap Go Meh yang biasanya dilakukan meriah ini, erat kaitannya dengan festival lampion, Sob. Lampion sendiri memiliki arti sebagai simbol keberuntungan, sedangkan warna merah pada lampionnya merupakan lambang kemakmuran, kebahagiaan, dan kesejahteraan.
Dihibur oleh Atraksi Pawai Tatung yang Memukau
Salah satu daya tarik wisatawan yang paling dinantikan saat berlangsungnya acara Cap Go Meh Singkawang adalah tradisi Pawai Tatung, Sob. Ya walaupun di tahun ini ratusan Tatung tidak dihadirkan karena bertepatan dengan pelaksanaan pemilu, namun semarak kemeriahan Cap Go Meh di Kota Singkawang tetap terasa.
Sekedar informasi aja nih. Atraksi Tatung ini merupakan sebuah tradisi Tionghoa yang membaur dengan budaya Dayak. Secara harfiah, Tatung dalam bahasa Hakka memiliki arti orang yang dirasuki roh, dewa, leluhur, ataupun kekuatan supranatural.
Dengan mengenakan kostum ala kebesaran Suku Dayak dan Tiongkok di masa lampau, para Tatung ini pun menunjukan atraksinya yaitu menusukkan benda tajam ke tubuhnya.
Karena dirasuki roh, tubuh para Tatung seolah menjadi kebal terhadap berbagai jenis senjata, Sob. Hal ini terlihat dari sekujur tubuhnya yang sama sekali tidak ada luka sedikit pun usai benda tajam mengenai tubuh.
Pengunjung Bisa Melihat Ratusan Barang Lelang dengan Harga Fantastis
Selain melihat pertunjukan atraksi Tatung, hal yang tidak kalah meriah adalah acara lelang, Sob. Lokasi persisnya bersebelahan dengan Vihara Tri Dharma Bumi Raya. Barang lelang tersebut beraneka ragam bentuknya, Sob. Mulai dari hiasan pajangan, ornamen barongsai, naga, ikan arwana, lukisan, berbagai jenis buah-buahan, bahkan jeruk bali juga ikut dilelang.
Harga barang lelang yang berhasil terjual juga angkanya cukup fantastis, Sob. Nilainya mencapai total puluhan jutaan rupiah lho. WOW! Luar biasa banget ya! Oh iya, Sob. Barang lelang ini dipasang harga mahal karena sebelumnya sudah dilakukan semacam ritual agar si pemilik barang nantinya memperoleh keberkahan, Sob.
Nah, uang hasil lelang tersebut nantinya akan disisihkan untuk perawatan atau perbaikan bangunan vihara, Sob.
Berburu Sajian Kuliner Lezat Khas Singkawang
Puas menikmati suguhan atraksi Tatung dan penampilan menarik lainnya, jangan lupa untuk mengunjungi bazar kuliner khas Singkawang, Sob. Area kuliner di acara Cap Go Meh Singkawang ini berada tidak jauh dari kawasan Vihara Tri Dharma Budi Raya.
Di sini kamu bisa mencicipi aneka ragam kuliner di antaranya seperti kwetiau, bakso 91, rujak, bakmie jamur, bubur gunting Asun, kembang tahu, dan masih banyak yang lainnya. Pokoknya dijamin bikin kamu jadi pengen ngeborong semua makanannya, Sob. Hehehe.
Mendapat Apresiasi dari Menparekraf Sandiaga Uno
Acara Cap Go Meh Singkawang yang berhasil menembus peringkat 10 besar dalam Karisma Event Nusantara (KEN) 2024 ini mendapat apresiasi langsung dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Indonesia Sandiaga Salahuddin Uno, Sob.
Ditemui di Vihara Dewi Kwan Im pada Minggu (24/2), Menparekraf Sandiaga Uno berharap acara Cap Go Meh Singkawang ini mampu membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat khususnya dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Oh iya Sob. Selain mengunjungi Vihara Dewi Kwan Im, pada kesempatan itu Menparekraf Sandiaga Uno juga sempat mencicipi kuliner khas Singkawang di area bazar kuliner, dan menyaksikan acara lelang barang unik.